Banyak hal yang biasa terjadi mendadak, tanpa diduga sebelumnya, meski sesekali dibatin kapan selesai ngambeknya. Salah satunya yang suka bertingkah labil berkepanjangan itu ponselku. Entah apa ia meneladani betul emosi empunya atau hanya karena ia memang mau ngambek. Sejatinya, benda mati juga bisa demonstrasi. Percayalah!
Ponsel ini, si Tosca, aku baru beri nama sekarang agar ia tak ngambek lagi, (padahal lupa nama aslinya dulu), merupakan ponsel yang masih berumur 11 bulan. Katakanlah begitu, dan memang ini sangat penting menyangkut kartu garansi. Nah, si Tosca tak pernah kumanja. Sungguh! Kadang ia terjatuh, terpeleset, demam, berminyak, dan tereksploitasi oleh ketikan sms sms panjang. Maksudku, yah, meskipun aku agak militan terhadapnya, aku percaya Tosca, ponsel yang kuat meski bukan jadi ponsel yang pintar.
Kegunaan Tosca sehari hari bagi Mbejog sebenarnya simpel. SMS, telepon, sesekali ambil foto, setiap jam setengah enam bagi jadi alarm (tapi jarang sekali sukses bangunin empunya), dan untuk menyimpan kontak hp relasi. Bahkan, sepanjang hidupnya denganku, Tosca nyaris tidak pernah terkoneksi dengan internet. Ia pun tak ikut-ikutan digunakan untuk main game atau aplikasi sejenis BBM dan sebagainya.
Tetapi kadang akan menyakitkan baginya, aku suka beralibi bahwa Tosca adalah produk gagal sebuah perusahaan besar. Wajar saja sebenarnya aku mengatakan seperti itu, karena dilihat dari style-nya yang futuristik minimalis harganya sangat minim. Jadi kalau dia bertingkah aku akan jelas katakan pada seseorang, dua orang, tiga orang, siapa pun yang tertarik dengan Tosca, bahwa dia produk gagal (toh lubang speaker Tosca dari kelahirannya sudah cacat, tertutup dan sekarang berdebu).
Ah, kasian bukan?
Macam anak tiri yang tak diakui oleh ibu angkatnya.
Lalu yang paling ajaib adalah saat dia ngambek. Itu berarti Tosca gemar hang dan error sendiri, keypad QWERTY yang tersembunyi di balik slide tidak dapat digunakan, dan itu artinya: bersiaplah belajar sms dengan keypad vertikal dan konvensional.
Jadi, suatu ketika aku bawa Tosca ke servis resmi perusahaan tempat dia dilahirkan. Aku mengantri cukup lama bersama bapak-bapak yang mengeluhkan mesin cuci, tablet, TV, dan apa pun yang dihasilkan pabriknya Tosca. Di sebelahku duduk pasangan kekasih yang saat kutengok, mereka juga hendak mengeluhkan ponsel mereka. Persis seperti punyaku. Lalu kami sibuk bercerita, berbagi nasib yang sama. Dan sama sama membatin memang Tosca dan banyak kembarannya di muka bumi ini adalah produk gagal.
Maka tibalah giliranku maju ke depan, ke meja customer service.
CS: "Selamat siang, bisa dibantu Mbak?"
Nut: "Iya, ini saya mau nyervisin hp saya.."
CS: "Keluhannya apa saja ya?"
Nut: *menyodorkan Tosca, "Ini Mbak, kalo dibuka slidenya jadi error, harus ditunggu buat ngerestrart sendiri, terus kalo' dibuat ngetik sms ga' bisa, terus speakernya ini kenapa ya? terus..." *mengoceh panjang lebar.
CS: "Oh ya Mbak, kalau garansinya masih berlaku tidak dipungut biaya. Tapi memorinya akan kehapus semua selama diservis jadi tolong diback-up dulu.." *mbak CS mulai mengecek Tosca. Saat slide-nya dinaikkan, Tosca tetap menyala normal, bahkan saat digunakan untuk mengetik.
Nut: "Eh..? Kok bisa ya? Tadi beneran ga' bisa loh Mbak!!!" *takjub tapi malu, karena Tosca tiba tiba pamer jadi ponsel budiman. Sedangkan Mbak-mbak CS hanya tersenyum kalem namun menusuk.
Tosca sangat misterius sangat ngambek. Berbulan-bulan berselang, eh, dia ngambek lagi. Awalnya aku sudah bersabar dan menerima dengan ikhlas. Pelan pelan aku belajar sms secara konvensional dan vertikal, karena keypad luarnya memang dirancang ribet. Sudah seminggu lebih dia ngambek tiada akhir. Aku pun berpikir membawanya ke service center, dan sangat yakin kali ini Tosca akan dioperasi.
Terlebih, saat aku sedang cantik dan kamera Tosca pun ternyata tidak berfungsi.
Nut: "Hoooo...? kenapa ini Hape? ah, Siyaaal!" *melemparkan Tosca ke kasur.
Terlebih lagi saat tidak bisa sms panjang.
Si X: "Nut, kamu masuk kuliah?"
Nut: "Y"
Terlebih saat Tosca dimatikan tiba-tiba bisa hidup sendiri, horror.
Terlebih saat Tosca yang bermodus silent dan hanya getar jadi berisik.
Terlebih saat Mbejog nyicil nyatat kontak Hp relasi sudah nyampe abjad "B" di pembekalan KKN.
Lalu, suatu sore yang santai, Tep masuk kamarku setelah dia bercerita hapenya hilang kemarin lusa.
Tep: "Kenapa lagi hapemu?"
Nut: "Hoo.. kamu pasti ga' percaya, cek deh!" *mengambil Tosca dan berniat menunjukkan bahwa hape itu tidak dapat dipakai memotret.
Mendadak BISA.
Nut: "HOOO...?!!" *kaget.
Tep: "Kenapa? geje!"
Nut: "KOK BISA? TADI..--KEMARIN-KEMARIN GA BISA!!"
Tep: -_-"
Nut: *buru-buru nyoba ngetik sms pakai keypad QWERTY. Dan hasilnya... bisa. "Aaaa....!!!" *melolong frustrasi. "Dia udah nggak ngambek! padahal aku mulai terbiasa pake sms konvensional. Duh, aku servisin ga ya? kalo' entar dia ngambek lagi dua bulan lagi, garansinya udah habiiiss..... dan ga gratis lagi... !!!"
\m/ \m/ \m/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar