Minggu, 20 November 2011

Mungkin dia.. disorientasi?

Dlot, masih saja berkutat dengan problem-asmara-berkepanjangan. Fyuh, sebenarnya sangat melelahkan. Ia terjebak dalam permainan cinta dengan para lelaki di UKM-nya. Entahlah, sejauh ini sudah tujuh orang cowok --seingetku, kemungkinan lebih-- yang pernah setidaknya, menjalin skandal kecil-kecilan dengannya. *Semoga Dlot tidak tersinggung dengan pemilihan kataku. :D Damai yak Dlot ^^!

Namun, cowok terakhir kali ini cukup berbeda dari karakter tipikal cowok-cowok affair sebelumnya. Ia seorang.. ehm, Ikhwan alias Akhi-akhi. Ia bernama, ah, sebut saja, Aki. Dlot lagi-lagi mabuk kepayang dengan pesona sejenis lelaki idealis-religius. Tidak bisa dielakkan, berbagai konflik batin muncul, dan selalu dikeluhkan Dlot. Biasanya, dalam bentuk sajak-sajak melankolis.

Suatu malam, seperti biasa Dlot membutuhkan telingaku. Saat itu ia sedang berulang tahun, dan mengeluhkan betapa tidak sensitifnya si Aki. 

Dlot: "Bayangkan Nuuut, tegoo banget! Aki kemarin bilang kalau mau pulkam pas aku ulang tahun. Oke sih, meski nyakitin tapi aku bisa coba maklum. Sejak ibunya meninggal dia memang jadi sering pulang. Tapi ternyata dia ke Blitar. Malah main dan nginep di rumah Gell!" *sambil merintih kesakitan.
Nut: "Hmm.." *sebagai catatan penting Gell adalah cowok affair sebelum Aki datang dalam kehidupan Dlot. Dan mereka semua memang dalam satu organisasi.
Dlot: "Bahkaaaan.. parahnya Aki ngucapin met ultah siang hari! Coba bayangin!"
Nut: "Loh.. emang yang ngucapin pertama siapa? si Gell?"
Dlot: "Bukan. Yang ngucapin jam 12 malam teng-teng Yoah. Aku pikir itu sms dari Aki. Tapi.. Y-O-A-H!"
Nut: *senyap lalu.. "BUAKAKAKKAKAKAKAKAKAK, Kasian sekali kau Nak!"
Dlot: -__-" *langsung manyun.
Nut: "Terus ngapain juga si Aki nginep ke rumah Gell?"
Dlot: "Ga' tau. Huh! Dia bahkan lebih milih aku daripada Gell. Entahlah, sebenarnya dia tahu nggak sih aku pernah bikin affair sama Gell. Sekarang mereka berdua jadi akraaab sekali. Bahkan yang ngucapin met ultah kedua itu Gell! katanya si Aki ga' bisa dibangunin pas disuruh telpon aku buat ngucapin.. Parah ga' siih Nut? Tega sekali..."

Astaga! aku nggak bisa bayangin kalau perkembangan asmara Dlot menjadi sedemikian rumit. Tampak si Gell mempunyai siasat di balik kedekatannya dengan Aki sekarang. Gell jelas masih sayang ke Dlot dengan sikapnya yang begitu perhatian. Buktinya, ia ingat dan peduli untuk telpon Dlot saat ulang tahunnnya. Tapi...

Nut: "Tunggu.. tunggu... Dlot, mereka berdua, maksudku, Gell dan Aki nggak tidur sekamar kaan?" *nada curiga.
Dlot: "Iya, kenapa?"
Nut: "AAAAAA.. tidak salah lagi!"
Dlot: "Eh, kenapa?"
Nut: "MEREKA BERDUA HOMO!" *sarkas
Dlot: "Hah? homo? nggaklah! hahahaha.. nggak mungkin deh Nut. Hahahaha...! aku ga' bisa bayangin kalo' Gell dan Aki Homo. Ngawur kamu!"
Nut: "Ishh... tapi masuk akal! Mereka mencurigakan. Bisa Intim sekali secara mendadak. Pasti Aki jatuh cinta sama Gell. Aku liat keduanya punya pose foto PP fb yang aneh. Mungkin.. itu sisi gelapnya. Gell seorang multi-orientasi yang menjebak si polos Aki! dan Aki baru sadar bahwa selama ini ia gay...!"
Dlot: *Glek! "Nggak mungkin Gell homo, aku ga' bisa bayangin...! Tapi kalo Aki sih... Arghh! mana mungkin seorang ikhwan alim gitu HOMO NUUTT?"
Nut: "Hmm.. kalau ga percaya tanya aja sekarang ke Aki.. ia ga' normal tauk! Bisa sangat tidak peduli ulang tahunmu, malah tidur sekamar dengan Gell. Serem banget!"
Dlot: "Entahlah.." *nada mulai ragu.

Beberapa hari kemudian, Dlot telepon lagi. Kali ini mengabarkan bahwa hubungan persahabatan Gell dan Aki semakin erat. Ternyata, Aki belum pernah tahu jika Gell pernah menjalin skandal dengan ceweknya sekarang. Lalu topik berpindah pada kado ulang tahun Aki untuk Dlot. 

Kalian bisa tebak apa hadiahnya?
Taraaaa! File Film The Notebook.
Gubrak!

Alkisah, Dlot dan Aki pernah berbincang-bincang mengenai film. Dlot mengaku belum pernah menonton The Notebook, sedangkan Aki sudah pernah. Dlot bilang secara asal kalau kapan-kapan ia ingin menonton film tersebut. Ternyata rekaman memori Aki sangat kuat menandai The Notebook sebagai salah satu keinginan terbesar Dlot, setelah obsesi PUNYA SUAMI adalah keinginan terbesarnya selama ini. Ceritanya, Aki menyodorkan flashdisk yang ia pinjem dari Dlot dan berkata, "fd-nya buka ntar malam aja yaa.. ada kadoku di dalamnya."

Whuaa! siapa pun akan mengira dalam benda mini itu ditemukan video maker yang sangat romantis. Berisi foto-foto disertai rangkaian kata-kata puitis. Jadi, saat Dlot membokar folder-folder di fd-nya malam itu, ia sama sekali tidak menemukan hal mencurigakan yang menyolok. Tiba-tiba, Aki telepon.

Aki: "Sudah dibuka kadoku?"
Dlot: "Er... belum. aku ga' nnemu. Kamu taruh dimana kadonya? Btw, kayaknya kemarin pas temenku pinjem fd dia lagi copy The Notebook deh. Nih masih ada file-nya, belum dia hapus.."
Aki: "Oh, The Notebook itu kadoku. Selamat Ulang Tahun yaa.."
Dlot: "......." *speechless parah.

Besoknya Dlot sudah menuliskan di secarik kertas segala praduga di otaknya mengenai kenapa Aki memberikan film itu sebagai kado.

Aki: "Gimana filmnya? bagus?"
Dlot: "Tunggu.. aku udah buat daftarnya" *membuka catatannya. "1. Kamu tahu nggak sebelumnya kalo' yang jadi pemeran utama cowok di The Notebook itu artis favoritku?"
Aki: "Nggak." *singkat, jujur.
Dlot: "2. Kamu pengen aku mikir apa pas kamu ngado film banyak adegan nggak-nggak itu?"
Aki: "Loh?" *polos dan lugu
Dlot: "Kamu beneran nggak pengen aku mikir pengen yang nggak-nggak..? Kamu sama sama sekali nggak mikir....? Astaga!! Kamu nggak homo kan?!!!"
Aki: "Hah? Homo? kok bisa tiba-tiba....? Aku pun nggak lihat adegannya, pas adegan vulgar aku cepetin."
Dlot: "Kayaknya bener deh ada orang yang bilang kamu.." *inget Nut sang psikolog.
Aki: "bilang apa?"
Dlot: "Nggak.. lupain. Trus nomer 3. Ending The Notebook kan pemain utama ceweknya kena alzheimer. Trus lupa ingatan bahkan lupa sama cowoknya. Tapi akhirnya lumayan happy ending saat mereka meninggal bareng. Kamu bayangin nggak kalo' suatu saat aku kena alzheimer terus kamu bakal lakuin kaya' yang cowok itu lakuin?"
Aki: "Buakakakakakak! Enggaklah. Kamu kok mikir sejauh itu sih? Aku ngado yah cuma pengen kamu nonton. Katanya dulu belum pernah nonton The Notebook dan pengen.."
Dlot: *Glek!


Itulah kawan, lelaki. Selalu mempunyai daya rekam memori lebih detail daripada wanita tetapi tidak pernah berpikir panjang atas tindakannya. Sejauh ini, aku nggak kaget saat si Aki menghadiahi Dlot file film. Maksudku, aku juga menemui kasus hampir serupa yang menegaskan bahwa lelaki sungguh alien dari Mars yang sangat.......... well, oke, terpaksa aku bilang sederhana.

TAPI MENYEBALKAN. 
x_____x"

Dan percayalah, rekonstruksi serial drama romantis itu hanya omong kosong. Cowok-cowok di dunia ini 80% terlahir tanpa sisi romantis sekali pun. Hufft, susahnya. Setelah aku puas ngakak guling-guling dengar cerita Dlot, lalu gantian deh Dlot ngakak gulung-gulung sambil salto menertawai kado ulang tahunku yakni mawar-dalam-kotak-sepatu dari seorang lelaki.

*Ups.


Malu Mengakui

 
Akhir tahun 2011 ini adalah anugrah luar biasa dari Tuhan untuk Indonesia dan berefek pula padaku. Bagaimana tidak? Medali emas yang diraih Indonesia bersinar-sinar layaknya gunung ehm yang digali Freeport dengan rakusnya. Yang paling menarik di Seagames kini adalah final sepakbola Indonesia vs Malaysia Senin nanti. Tidak sabar menunggu rasanya. 

Maksudku, well, perkembangan pesat terjadi pada Nut. Finally, aku meresmikan diri menyukai cabang olahraga sepakbola. Setelah sekian lama disuguhi ribuan tayangan bola, dan tidak pernah sama sekali bisa paham, akhirnya paham juga tentang tendangan-aturan-bola. Untuk pertama kalinya, aku berhasil menikmati jalannya pertandingan secara penuh saat Indonesia vs Thailand berlaga. Saat itu Nut sekeluarga sedang menonton sepakbola di kamar sambil tiduran. Berikut fakta yang membuat pertandingan tersebut berasa nikmat sekali:

1. Pengetahuan telah banyak meningkat. Ditambah dengan komentar-komentar Dad dan Jir tentang sepakbola. Selama ini aku mengira jika Jir hanya tertarik dengan game, Spongebob, dan Naruto. Ternyata ia juga lumayan berkompeten dalam urusan bola.

2. Wasit Korea yang benar-benar menyita perhatian karena begitu murah hati untuk mengeluarkan kartu berkali-kali. Apalagi ia seperti memihak Indonesia karena permainan kasar Thailand. Terlebih lagi, dia keren, tidak seperti boyband, dan mengingatkanku pada pemain saxophone lokal favorit. ^^

3. Pemain bernama Tibo sangat cakep! Dia berkharisma. Ganteng luar dalam. Pemain asal Indonesia timur ini bagai matahari terbit yang selalu menawan.

Lalu disusul dengan pertandingan semifinal yang baru saja usai. Indonesia vs Vietnam yang sangat menegangkan. Inilah kali kedua aku bisa menikmati sebuah pertandingan meskipun sering mengernyit ngeri. Ternyata, baru tahu kalo sepakbola adalah liga yang berdarah-darah. Terguling, keseleo, teckling, terpeleset, keseruduk, salto, benturan kepala, hingga terjepit adalah resiko yang memang harus ditanggung pemain sepak bola.

Ada tiga tokoh favoritku di sini: Tibo, wasit Korea yang lagi-lagi turun, dan pelatih Timnas yang jaim. Ketiganya sangat sedap dilihat. Meski yah, berkali-kali aku harus dapat protes dari para lelaki karena naksir Tibo. Apalagi Yoah dan Peki yang terus menjagokan Diego gak ganteng. Hingga akhirnya Tibo dapat meluncur, menembak gawang.

GOL!


Nut: "AAAAAAAAAAAAAA!!! GOL!!!!!" *menggebuk galon kosong dengan kalap sambil memekik mekik. Suporter di belakang menari-nari. Suporter di televisi jingkrak jingkrak. SBY di istana karaokean.

Heboh sekali rasanya saat bertransformasi menjadi salah satu suporter Indonesia yang ehm lumayan paham tentang sepakbola. Bukan seperti saat final AFF dulu antara Malaysia vs Indonesia. Aku masih ingat jelas, ketika hampir berurai airmata di jalan raya hanya gara-gara Yoah menyeretku pulang di menit-menit terakhir pertandingan AFF. Meski kalah, rasa nasionalisme polos nan lugu pun membuat siapa saja tidak rela meninggalkan tim merah putih.

Dan oke, sekarang aku bukan Nut yang buta sepakbola lagi. Bahkan aku mulai hapal nama-nama pemain U-23. Contoh: Patrick Wanggai, Andik, Gunawan, Dirga, Egi, Ferdinand, Diego, Miega, dan tentu saja Titus Bonaiii!!!

Ditambah lagi aku pun mampu menjadi pengamat amatiran junior yang sangat membanggakan saat mengomentari hasil pertandingan Indonesia vs Malaysia di group A.

"Kau tahu? menurut pengamatanku, keputusan pelatih Timnas udah bener deh. Dia memang seharusnya tidak mengeluarkan skuat inti, 5 pemain utama diganti pemain cadangan. Maksudku, apa pun hasilnya, Indonesia masih tetap maju ke babak semifinal. Dan inilah saat yang tepat bagi pelatih untuk mengukur ekspektasinya pada seluruh awak U-23. Biar saja kalah di babak kemarin daripada kalah di semifinal nanti. Kita harus benar-benar paham kekuatan Indonesia dan bersikap realistis. Mental awak cadangan pun memang juga harus dipantau langsung dipertandingan. Biar adil.." argumenku meluber kemana-mana, meski salah menyebutkan Tibo yang kusangka bernama Okto sebelumnya.

Yoah bengong, kemudian nyengir lebar dan sok memujiku dengan nada menyebalkan seperti biasa. Mbak Pengamat katanya. Huh!

Nut: "Eh tapi kenapa yaa wasit-nya dikeluarin?" *tanyaku tidak mengerti.
Yoah: "Wasit?"
Nut: "Iya! wasit Malaysia.. kenapa kok bisa dikeluarin?"
Yoah: *hening lalu.. "BUAKAKAKAKAKAKAK, Mana ada wasit dikeluarin. Siapa yang berani ngeluarin wasit?!! Buakakkakakak!"
Nut: *baru nyadar kalau kepeleset ngomong. Yang aku maksud pelatih bukan wasit. Sial.
Yoah: "Siapa yang berani heh?!"
Nut: -_______-" "Andi Mallarangeng yang berani" *nada dongkol gara-gara diketawain.

Tapi bagaimana pun juga, kembali ke pertandingan tadi, Indonesia benar-benar membanggakan. Dan aku pun menulis status di facebook seperti ini: 

malam minggu yang sangat mengesankan berkat gol si ganteng Tibo, hahahaha, sudah kubilang berkali-kali, dia cakep. Termasuk pelatih Indonesia dan wasit Korea.


Padahal sebenarnya aku ingin menulis: I LOVE YOU TIBO SO MUCH. Tapi batal karena merasa norak malu mengakui dan well, aku bisa dikecam pecinta Diego nanti. Hufft. --Padahal apa sih menariknya Diego yang potongan rambutnya saja tidak beraturan dan tak pernah masukin gol?--

Rasanya, sulit membayangkan tiga minggu yang lalu bahwa aku belum mengerti apa itu offside, tendangan penjuru, hakim garis, teckling, penalti, tendangan bebas, aneka pelanggaran, dan banyak hal sepele lainnya menyangkut sepakbola. Sehingga Nipnip dan Yanyan harus sabar memberitahuku banyak informasi dasar.


Forza Indonesia!!







Betewe, apa sih artinya Forza?



Sabtu, 19 November 2011

Bahas Bintik Kulit

Aku, Jir, dan Ain sedang asyik menonton film perdana Lindsay Lohan di salah satu stasiun televisi. Saat itu Lindsay masih anak-anak dan terlihat sangat "normal". Maksudku, ia sekarang lebih menyerupai wanita yang abnormal saat berkali-kali masuk penjara dan rehabilitasi, dituduh mencuri kalung, bertengkar dengan banyak artis, bahkan mencium bibir ibu kandungnya sendiri saat mabuk *aku baca di gosip-gosip internet sih. Seperti yang kita ketahui, acapkali orang barat memiliki bintik-bintik kecil kecoklatan di sekujur badannya. Dan ternyata bintik-bintik alamiah tersebut sangat kentara di wajah Lindsay saat masih kecil.

Jir: "Yeiks! jelek sekali wajahnya.. hiii..!" 
Ain: "Itu jerawat Mas.." *nada bijak seorang gadis cilik.
Jir: "Bukan! Itu cacat fisik!" *bantahan yang sama sekali tidak perlu.

Nut: "err...." *bingung harus menanggapi apa buat ocehan anak kelas 4 SD dan TK Besar.

Pulang untuk E-KTP

Seminggu yang lalu tanpa diduga sebelumnya, akhirnya aku pulang. Setelah melewati berbagai minggu di Jogja bahkan sangat menikmati Idul Adha di sini. Aku kira, Mum memang kangen dengan anak-anaknya yang terpencar karena jarak lokasi kampus masing-masing. Maka, di suatu sore yang gerimis sepotong sms masuk.

Nut, Nem.. kalian harus pulang. Ngurus KTP elektronik

Tentu saja aku terheran-heran. Maksudku, jarang sekali Mum menyuruhku pulang hanya karena urusan tidak krusial semacam KTP. Tapi yah, mungkin saja Mum menjadi super-sadar politik? Dan merasa tercerahkan sebagai Warga Negara Indonesia yang budiman sejak Hari Pahlawan kemarin terlampaui. Tapi dipikir-pikir, tidak terlalu rasional juga. Maksudku, Mum sudah membuktikan bahwa dirinya menjadi WNI yang budiman saat ia berkaca-kaca mendengar ceritaku tentang sejarah Freeport yang rakus. Dan terakhir Pemilu kemarin Mum ikutan nyontreng. Meski aku tidak tahu sekarang, apa ia menyesal memilih calon presidennya dulu.


Jadi, yah, oke, aku simpulkan Mum hanya sedikit beralasan bahwa sebenarnya beliau KANGEN anak-anaknya yang jauh ini. Oleh karena itu, aku pulang. Lantas ternyata, Mum memang tidak sedang merindukanku. Saat aku tiba di rumah pun, justru semua ruangan kosong. Mum asyik mengikuti undian merek motor hingga malam. -_-"

Namun, meski hanya tiga hari lamanya di rumah, aku cukup terhibur dengan ulah Nem, Jir, dan Ain. Mereka tumbuh dengan menakjubkan. Seperti biasa mereka selalu dapat mencengangkan. Maksudku, aku sebagai anak tertua dan jarang sekali berjumpa dengan mereka seringkali mengamati perkembangan mereka. Seperti seminggu yang lalu.

Perkembangan Nem: Ia tampak lebih gemuk, padat, berisi. Hahaha, aku sangat bahagia melihatnya tumbuh ke samping seperti aku. Dengan status sebagai anak kos, ia masih tidak bisa meninggalkan kebiasaan ngemilnya dan sangat menyukai segala lauk pauk.

Nut: "Lagi masak apa Mum?" melongok ke dapur.
Mum: "Gule kambing dengan kaki kambing," *aroma mulai tercium menguar kemana-mana.
Nut: "Yeiks.. aku ga' suka. Lagipula, lebaran kurban udah lewat seminggu.."
Mum: "Hoh! ya sudah, aku pengen kok. Lagipula Nem doyan banget gule kambing!"
Nut: -____-" *makan di pojokan dengan telur asin sambil mengabaikan ulah Ain tadi yang dengan semangatnya menunjukkan gigi kambing meringis di dalam kulkas.

Tetapi ternyata memang Mum sangat mengenal selera anaknya. Nem teramat doyan melahap gule dengan panci di atas meja. Perkembangan lain yang lebih berarti adalah ia mempunyai Ipad 2 sekarang. Tentu saja berkat keberuntungan yang selalu hinggap di atas kepalanya. Aku yang ehm cukup gaptek melek teknologi harus melongo saat menyaksikan Ain dengan asyik bermain macam-macam game di Ipad. Dengan lancarnya ia justru yang mengajariku cara menggunakan Ipad. Bukan saja aku yang terlihat ehm ndeso konvensional. Mum pun akhirnya harus selalu mengalah jika Ain sudah memonopoli Ipad.

Mum: "Ain.. Mum coba ya sayang? bentar aja.. Mum pengen baca Al Quran dari Ipad" *nada memelas.
Ain: *Sibuk sendiri otak atik game layar sentuh.
Mum: "Pinjem ya.. coba sih, Mum diajari."
Ain: *Masih abaikan.
Mum: *berlalu ke pojokan, ngambek.
Ain: "Sini looooh Mum, aku tunjukin caranya.."
Mum: "Ga usah! aku baca Al Quran di sini saja," *buka kitab.

Game yang Ain gemari pun sangat kekanak-kanakan. Oke, maaf, ia memang masih anak-anak. Wajar saja, ia suka sekali dengan aplikasi game Happy Feet yang menampilkan seekor penguin yang akan menirukan kata-kata yang kita lontarkan. Masalahnya adalah game sederhana alih suara itu pun sudah cukup peka tanpa perlu Ain berteriak-teriak di depannya. Betapa menyebalkan saat penguin mengoceh dalam bahasa Jawa dan pertandingan sepakbola Indonesia vs Thailand sedang berlangsung. Serius deh. 

Nut: *mecoba bermain game Rio, The Angry Bird. 
Jir: "Gini Mbak caranya, ketapelnya ditarik biar burungnya nabrak sangkar burung lain," *ajari kakaknya.
Nut: "Oke, gampang.." *praktekan level pertama. GAGAL.
Jir: "Duuuuh....." *nada keluh sangat dewasa melihat kemampuan bermain game-Ipad kakaknya sangat rendah.

Esoknya, secara serius memang penyelenggaraan E-KTP di kecamatan Porong disambut antusias oleh warga. Nem bahkan repot-repot bangun pukul lima saat aku masih terkapar di kasur. Hanya gara-gara antri buat nomor pembuatan E-KTP. Saat ia pulang dari kantor kecamatan untuk menjemputku, aku mendapati tasnya berisi satu kotak aneka kue. Aku pikir kantor kecamatan sangat berbaik hati pada pengantri nomer e-ktp, hingga akhirnya ibu menyatakan itulah kebiasaan Nem. Membeli camilan untuk dibawa ke kampusnya nanti siang. Astaga!

Proses pembuatan E-KTP berlangsung aneh. Maksudku, petugas kecamatan memotret dengan kamera DSLR namun hanya menekan tombolnya di atas tripod. *Sumpah deh! fotoku jelek banget saking tidak siapnya difoto secara kilat. Lalu petugas pun tidak mengetahui bahwa aku memakai softlens warna coklat dan masih tetap meneropong lensa imitasiku. Acara ini berlangsung menyenangkan kecuali petugas kecaamatan yang juteknya minta ampun. 

Nut: "Nem, fotoin dong.." *nyengir innocent di depan kantor kecamatan sambil sodorkan kamera ponsel.
Nem: "Oh iya ya, aku ambil foto kecamatan ah, buat nulis di blog soal E-KTP.." *keluarin Ipadnya. 
Nut: -________________-" astaga! betapa noraknya ia sekarang.

Selasa, 27 September 2011

Wanita itu sangat "estetika"

Aku harap kalian setuju, terutama bagi pembaca laki-laki. Karena tidak mungkin Tuhan menciptakan Hawa tanpa estetika. Dan menurutku Adam tercipta karena nilai etika tertentu saja di otaknya. Hahahaha--serius!.

Tetapi apa yang kalian maknai sebagai estetika hai para kaum Adam?

Kalau aku sih --terlepas dari isu gender-- estetika adalah ekspresi mendekati surga. Jadi, ekspresi yang ditandai oleh mata berbinar-binar, takjub, hilang kesadaran sesaat, dan merasa waow, kamu tidak kuasa untuk tidak menatapnya berlama-lama.

Sudah lama sebenarnya, ada hasrat terpendam Mbejog mengenai segala hal tentang estetika. Maksudku, lebih pada yang berhubungan dengan perabot tidak jelas dan tidak penting desain interior. Banyak bukti yang menunjukkan kalau Mbejog lebih sering terpesona dengan"sesuatu" daripada "seseorang". Kasus terbaru: jantung berdebar kencang saat menonton proses pembuatan marcielago lamborghini. Mobil sport kuning itu sangat-sangat-sangat Kwueeeren! Dia tampan, atletis, perfeksionis, orisinil, dan terpercaya.



Berikut daftar panjang kasus "estetika" lain di mata Mbejog:

1. sedari dulu suka sekali dengan program tivi dan majalah soal arsitektur dan desain interior. Sampai suatu ketika, nekat mengklipingnya, dengan konsep kliping "menurut pemahaman estetika anak esempe". Alhasil, kemarin pas lebaran buka-buka arsip kliping lagi dan merasa mual. Alay abis.
2. suka sekali dengan gambar resep makanan, gambar sketsa baju, dan lukisan.
3. bisa berlama lama di toko buku hanya untuk membuka gambar-gambar bak kamar mandi, model tangga kontemporer, kreasi jilbab, gaun pengantin, dan tips berbisnis kerajinan kain flanel. 
4. sering mengalami cinta pandangan pertama pada perabot, baju, maupun sepatu. Sulit dilupakan visualnya hingga berminggu-minggu.
5. sudah memikirkan bagaimana desain interior kamar anaknya kelak, serta menaksir harga satu set perabotan minimalis anak di pameran furnitur.
5. baru-baru ini terobsesi membeli banyak kotak kado berbagai bentuk untuk dirinya sendiri. Membayangkan kamarnya seperti malam natal tiap hari dengan tumpukan kado serasa sangat keren.

Tetapi meski demikian, ada satu orang yang sangat-amat-tidak-bisa memahami betapa ESTETIKA itu penting bagi cewek. Yoah, yeah-Yoah, adalah kritikus sejati mengenai aliran estetikanisme ini (asal tahu saja, dia mengagungkan Marx dan Nietsche yang nggak pernah cuci rambut apalagi cukur jenggot dan memandang rendah diskon merk sepatu ternama). 

Seperti pengusik kebahagiaan orang belanja, ia akan terus merong-rong orang dengan argumen pragmatis sederhananya.

Nut: "Ya ampun.. lucu banget cangkirnya. Aku perlu beli deh satu." (meraih cangkir warna-warni dengan tatapan mabuk)
Yoah: "Cangkirmu kemana? nggak punya cangkir?"
Nut: "Iya. Habis. Dimakan orang kos. Maksudku, ilang semua. Astaga, coba lihat, bagus sekali yang ini.. oh, yang ini juga bagus, seperti di cafe-cafe! Ya Tuhan, aku perlu yang besar dan keren dengan ornamen handmade.."
Yoah: --> menunjuk gelas es teler dan beer yang bening kusam.
Nut: "aku perlu satu. Memang mahal sih, tapi biar aku semangat minum susu dan teh tiap hari.."
Yoah: --> nunjuk gelas plastik es, motif polkadot merah, selusin murah meriah.
Nut: "sepertinya aku juga perlu beli sendok" *meraih satu pak sendok plastik kecil, yang berniat digunakan untuk sendok gula dan susu.
Yoah: *ngakak. "Sendok estetikamu ntar tenggelam ke cangkir estetikamu. Rasional-lah beli sendok dan ukurannya."

See? ia benar-benar tidak mengerti naluri cewek. Aku ingin sekali membayangkan kelak istrinya menghidangkan makan malam di atas kertas minyak dan sendok bebek plastik. Huh!

Dan pada akhirnya argumen pedasnya selalu muncul mengenai dunia-dikacaukan-dengan-estetika. "Yang diminum cangkirnya atau airnya?" "Kamu makan piringnya atau nasinya?" lantas, hal paling tidak menyenangkan adalah saat dimana Yoah dipilih untuk keluarkan hak suaranya dalam memilih dan menunjukkan selera estetikanya.

Nut: "Bagus mana, kotak yang coklat apa oranye bunga-bunga?"
Yoah: "Kok tanya aku.." dengan ekspresi luar biasa menyebalkan yang kerap aku tafsirkan sebagai "mbak estetika, anda sia-sia mengajakku peduli estetika."
Nut: "kamu tau? kotak kado ini keren banget," (seraya membuka tutupnya yang diagonal dan terdapat empat laci di dalamnya)
Yoah: "buat apa memang?"
Nut: "Yang ini buat gelang, kalung, bros, dan lain-lain.. biar nggak tercecer.." (presentasi dengan binar-binar surga)
Yoah: "Oh..." *mulai menyadari betapa kreatifnya aku.
Nut: "Hufft. Kalau saja aku umur 12 tahun, sekarang juga aku beli baju baju barbie terus kotak ini jadi lemarinya. Indah sekali.."
Yoah: "Sayangnya, kamu lebih mirip usia 40 tahun sekarang."
Nut: -_-"

PS: jangan harapkan komentar indah tentang orang yang bahkan tidak tahu istilah barang pecah belah.


Senin, 26 September 2011

Sambil menunggu..

Sebenarnya, dorongan kuat posting malam ini adalah karena penungguan. Maksudku, yeah, modem lagi in slow motion, dan gosip tentang Sheila Marcia yang hamil untuk keduanya kalinya tidak tayang-tayang di screen laptop. Oke, nggak banget deh malam ini

Tapi terlepas dari pandangan semena-mena kalian tentang--Ya ampuun betapa nganggurnya Mbejog malam ini? (ngaku deh!)--banyak agenda yang nunggu untuk diselesaikan.
Misalnya: agenda terdekat = ambil laundry. Lalu disusul garap paper sebejibun, baca buku-buku pinjaman, selesein tulisan, review buku, dan apa pun lah yang kesannya, kuharap sedikit lebih intelek di semester lima ini... -------

----Apa daya? menjadi mahasiswi semester lima seakan akan memasuki usia 40 tahun. Maksudku, berasa tua hanya karena berhasil menyelesaikan separoh target masa kuliah dengan sehat wal afiat.
Meski yah.. berasa tua ini tidak berkorelasi dengan kepedulian senioritas yang acap kali membumi di lingkungan kampus--well, aku sama sekali tidak mengenal dan tidak ingin tahu angkatan 2011--setidaknya aku tertarik pada kelas internasional yang SELAMAT dibuka untuk yang RAWAN TIDAK SELAMAT.

Rawan tidak selamat ini adalah KAMI--kami yang merasa agak well, kesusahan untuk memahami bahasa asing. Dan malangnya, inilah semester percobaan di jurusan Ilmu Komunikasi. Sehingga, program kelas internasional akan ditutup tahun depan jika hasil studi kami buruk. Jadi kesimpulannya: aku dan "kami" adalah kelinci percobaan.

Ya, kelinci putih yang tertarik mengapa seorang cowok bule Prancis menyukai memakai pashmina pink dan scarf merah menyala di kelas Komunikasi Antar Budaya?

Dan berkali-kali dosenku, senang sekali membagi tradisi Indonesia-yang-kelewat-oh-ayolaah kepada bule-bule di kelas, seperti: penggunaan Insya Allah, yang kerap dibelokkan artinya menjadi "Sik, tak pikirke sik.. ketoke aku males.." oleh masyarakat Indonesia.

Aku menghitung berapa kali dosenku menanyakan hal yang sama, do you know Insya Allah? dan sampai akhirnya si bule pun membagikan informasi bahwa di Prancis juga ada semacam istilah seperti itu dengan tulisan Inch Allah.
Oke, dalam kasus ini aku menolak keras pertukaran informasi makna kontekstual Insya Allah dalam kelas Interculture and Cross culture Communication. Karena: 1. aku sebagai WNI kemungkinan kecil menggunakan kata Insya Allah pada mereka, para bule. 2. Maher Zein dengan lagunya berjudul Insha Allah telah cukup dikenal di Eropa. dan 3. Isu kontemporer jauh lebih menarik untuk dibicarakan DIULANG-ULANG sampai mual. Contoh fenomena terkini adalah: Alhamdulillah yah.. sesuatu banget!


Lebih seru lagi jika di kelas, presentasi pembuka bukan dengan disuguhi oleh seabrek teori tapi dengan cuplikan wawancara Syahrini dan cincin-cincin keramatnya. Topik pengaruh gaya bicara selebritis Indonesia atau dunia mungkin akan menjadi suatu pencerahan di kelas berdurasi dua setengah jam.

 Do you know Syahrini? Alhamdulillah yeah... very something! :D
.....
Very something error in this country
......
 like me
.....



PS: er.. betewe, gosip Sheila Marcia masih loading juga. Grrr !!!

Kamis, 28 Juli 2011

Sosok Kakak Kampus

Liburan ini ternyata luar biasa tidak terprediksi. Meleset dari semua bayangan ala liburan nut yang biasanya. Maksudku, aku belum jalan-jalan ke tempat keren, kangen-kangenan dengan teman SMA dan SMP, dan The SIMS-ku belum punya anak (*aku sudah merencanakan kehamilan pada sims-ku). Yeah, cukup menggelikan rutinitasku, dan tiba-tiba saja mendadak magang.

URGENT!
Satu kata yang membuatku tersihir, lalu tenggelam di tumpukan berkas, dan lalu ke hiruk pikuk meng-koding surat lamaran kerja manusia-manusia tak dikenal. Waow!

Astaga..! aku menemui banyak fakta yang aneh, kalau ternyata dunia itu sempit. Selebar 3x3 kos sementaraku. Sumpah! yakin deh, aku bertemu alumni SMA-ku, bertemu teman ayahku, bertemu dosen yang dikenal tanteku, dan olala.. bertemu mantan Pimpinan Umum persma di kampusku.

Namanya: Lang-Lang.

Awalnya, Mas Lang-Lang tidak begitu menyeramkan. Meski bertubuh besar, dia baik hati. Maksudku, friendly. Dia tanya-tanya soal kampus.. dan oh yeah, dia sejurusan sama aku. Dan seperti kebegokan yang lainnya, aku tidak tahu menahu selama hidupnya di Jogja bahwa dia anak Komunikasi!

Tapi nyatanya, setelah bergulirnya hari yang padat--sangat padat--akhirnya, mas Lang-Lang bisa leluasa menunjukkan kebesaran tubuhnya.

Oke, ini ambigu.

Tapi bisa kau bayangkan, Nut bertubuh kurus mungil ini (*setidaknya aku curiga, timbangan di kantor rusak), sering kali dianiaya. Dia suka menghantamkan tubuhnya, suka menindih berkas-berkas rekapanku, menginstruksikan satu kalimat yang harus aku karang sevalid mungkin untuk artikel majalah, mengajakku keliling ga' jelas di TVRI hanya karena dia cari kesempatan ke mbak-mbak TVRI. Dan terlebih lagi, berkat tubuhnya yang besar, dia selalu dehidrasi dan merebut gelas minumku.

Oh ya, akhir-akhir ini dia sering praktek kung fu dengan sasaran Nut. Dia juga sudah menyembunyikan sandalku, dan sudah jutaan kali menginjak kakiku (belum termasuk kolonialisasi kursi kantor).
Jadi, dia suka sekali melimpahkan tugas lapangan dan terlebih menjebakku dengan satu vonis, "Kamu kan redaktur.. seharusnya kamu udah paham..."


-____________-" aku berasa di masa orientasi kantor. MOK yang berlangsung cukup hectic.






*are u kidding me?

Jumat, 08 Juli 2011

Komentar ala Adek

Yth. kepada mahasiswi bernama Nut, dengan ingin dinyatakan sedang dicari Paijo dari Al-Akbar.

Itulah potongan sindiran khas adikku, Erja, dan langsung disambut cubitan dariku. Yeah, bagaimana aku bisa menjelaskannya? Erja tukang ahli nyindir, dan dia sekarang SMP kelas dua (artinya = semakin berbakat). Sedangkan aku? mahasiswi begok yang kadang takjub sendiri atas kreatifitas adik-adikku.

Dekat dengan seseorang bukan berarti lantas aku menutup-nutupinya dari saudara. Meski mereka adalah adik-adik, dan aku jarang bertemu, justru pertemuan intens kala liburan ini menyebabkan aku tidak dapat menahan diri untuk tidak "cerita" atau"cuhat pol".

Dan akhirnya, yak.. menuai banyak komentar memojokkan, kadang-kadang sih.

Jir: "Siapa itu Paijo?"

Dia adalah satu-satunya adikku yang belum banyak tahu gosip di rumah. Oh ayolah, aku terlalu membesar-besarkan.

Erja: "Wakakakak, ada deh..." *sambil lari dari cubitan maut.

Jir: "Pacar yo?" 

Erja: "Bukan. Calon bini tepatnya!"

Er.. konfirmasi, aku bukan lesbian. Aku mendambakan calon suami dari ras Adam-laki-laki-tulen.

Nut: "Kalo pacar emang kenapa? kalo nggak emang kenapa?!" *nyolot, dan memang aku belum konferensi pers sama sekali, dan memang sedang tidak terjadi apa-apa.

Jir: "Kalo' pacar ya alhamdullilah, kalo' nggak ya subhanallah."
Nut: Siiiiiiiiiiiiing *ga' nyambung. 
"Kamu udah bosen punya Mas kayak Erja kan Jir?" *ngarep mau ngado Jir kakak ipar baru. :D
Jir: "Ga'. Aku cuma pengen punya keponakan."
Nut: GLEK!
Jir: "Biar bisa diajak berantem, gelut, perang-perangan sama Ain."
Erja: "Iya, ayo kapan-kapan kita bantai Ain lagi. Cyaat!"

Nut: -_____________-"


PS: Kemarin lusa, tiga bersaudara Erja, Jir, dan Ain main perang-perangan hingga tengah malam. Seperti itulah para adik yang dibesarkan dengan bantuan susu formula sapi. 
Sedangkan aku?
Menonton film di laptop bersama Nem yang mewek menyaksikan drama romantis.
See?
ASI lebih menimbulkan efek perasa pada Sang anak.

Senin, 27 Juni 2011

Nilai Baru



Sap: apa kabar?
Nut: lumayaaan
Sap: lumayan apa?
Nut: lumayan ASEM
Sap: emang kabar asem gimana?
Nut: ASEM KABARNYA SANGAT ASEM


Salam Hormat Bang Groar, nilai saya COOL, you know what i mean? COOL, n COOL
You rock men... 

Sap: emang kenapa?
Nut: KHS
Sap: apaan itu?
Nut: Kartu Hasil Siksaan Studi
Sap: Oh, ada-ada aja
Nut: Masa' kamu ga' tau? rapor mahasiswa itu
Sap: Oh iya lupa.. habisnya kamu mengalihkan ingatanku. Hm, semoga besok dapat kedondong deh biar manis
Nut: kedondong sepet juga Sap... -__________-"

Kamis, 23 Juni 2011

UAS hampir berakhir


Detik-detik menjelang akhir UAS...


Tik tok tik tok, suara detak jam tidak dapat membuat Mbejog gelagapan. Besok pagi ada proposal manajemen media yang harus dikumpul. *Yeah, take it easy man. Besok pagi ada ujian tes tulis Psikologi Komunikasi di kelas. *Yeah, i want!

Hari ini adalah titik akumulasi perang besar-besar selama dua minggu lawan UAS. Penyelesaian dan penutup yang manis adalah agenda dua matakuliah besok yang menyenangkan. Meski masih tergambar jelas panasnya pemanasan UAS. Sangat tegang, seru, dan membuat orang nyaris pingsan.
Hari 1: Sosiologi Komunikasi > esai empat halaman. Cukup menantang, namun dapat dikendalikan dengan cukup profesional. Kecuali terbirit birit mengumpulkan dan mendapat omelan Yoah.
Hari 2: Jurnalisme Media Cetak > siksaan dimulai. 4 berita dalam waktu 2 hari. Itu artinya, kau bersedia menyusuri Jogja selatan hingga petang, kau bersedia malam-malam wawancara calon kritikus sastra, kau bersedia dompetmu terkuras untuk koneksi internet, dan kau bersedia olahraga jantung berkejaran dengan menit-menit deadline.
PS: Dikabarkan sebanyak 20 pasukan gugur dalam medan perang. Alias tugas tidak diterima karena terlambat hitungan menit. Horror!
Hati 3: Cobaan belum berakhir REPORTASE > penderitaan dimulai dari kata BATIK, berlanjut dengan berburu dosen sejurusan, mogok di tengah keramaian Imogiri malam-malam, janjian pagi-pagi dengan hipnoterapis, ngebut seperti ikut pacuan kuda, dan yang terakhir menuliskan semua data dengan tangis dan muntah.

Berikut kutipan berburu biografi dosen:

Nut: "Maaf.. Mas NY bisa minta waktunya ga' Mas buat wawancara tentang kehidupan Mas?"
NY: "Oh, saya sudah ada dua kelompok yang wawancara. Cari yang lain dulu ya.." *lemah lembut.
Klik! Oke, cari lagi. Semangat!

Nut: "Mas NG, bisa minta waktunya buat wawancara?"
NG: "Saya lagi di Gorontalo, lagi on the stage.. konser. Sorry." *menakjubkan.
Klik. Allright. Menurut sumber terpercaya beliau sedang berada di konsernya ST12

Nut: "Mas, ini Nut.. boleh minta waktunya buat wawancara? buat tugasnya Bang BR, besok dikumpul.."
SL: "Saya di Jakarta." *skakmat!
Klik! Er...... *mulai frustrasi.

Nut: "Piye Meg, hadang aja deh dosen kita di kampus!"
Meg: "Ketemu Mas GH katanya lagi sibuk."
Nut: "Groaaaaar!!!!" *frustrasi plus panik

Nut: "Eh tau Cak BD dan Mas Wn ga' di kampus?"
XX: "Kagak tuh. Cak BD di Kulonprogo, Mas Wn di Jakarta." *mematikan
Nut: "God...!"

Nut: "Siang Mas, bisa minta waktu buat..."
RZ: "Wawancara yah? wah, ini lagi diwawancara sama si SS.." *ramah
Nut: Glek!

Nut: "Mas WD, boleh wawancara hari ga'? iya, hari ini, di kampus.."
WD: "Silakan.. saya selalu di kampus.." *melegakan
Nut: "YIPPPI!" *Yes! berhasil! akhirya!

Sesampainya di kampus...... *siiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing, syok mendapati dua orang temannya telah sibuk mencatat wawancara Mas WD.

Hari ke 4,5,6?
Sudahlah, tidak ada yang menarik. :D

Bukan Penggila Gosip

Salah satu alasan mengapa Mbejog jarang update info terbaru mengenai selebriti tanah air adalah banyaknya channel yang tersedia. Berdiam di sebuah kotak tivi, tayangan yang lebih menggiurkan seperti Masterchef Australia, Top Model, CSI, film-film di HBO dan StarMovies membuat mbejog lebih suka berleha-leha dengan tayangan impor. 

Bukan berarti tidak mencintai produk lokal, sama sekali tidak. Tapi kadang yeah, apa perlu kita tiap hari dengar suara melengking Feni Rose yang setajam silet? atau debat tawur heboh di TV One? atau mungkin sinetron Nikita Willy, Julia Estelle, dan Nabilla Syakieb yang mendayu-dayu? setidaknya Mbejog hanya terbius oleh Mata Najwa yang alamak! cool guys. Selebihnya, biasa saja.

Hanya dengar-dengar selentingan saja, Anang Syahrini pisah kontrak. Anang dengan Ashanty. Syahrini dengan pose menohoknya. Itu saja, dan tidak terlalu penasaran mengapa Anang punya selera wanita ber-make up tebal. *Hm...

Tatkala iseng buka-buka profil saudara-kerabat-handai-taulan, mbejog tidak sengaja menemukan salah satu FANS SEJATI KRONIS Anang Syahrini. "Ohh...." *speechless. Uniknya, kerabat yang masih saudara jauh itu (*memang jarak rumahku dan dia jauh sih) masih berumur belasan tahun. Kalau tidak salah SMP atau SMA.
Status jejaring sosialnya mengindikasikan kerabatku ini mengandaikan dirinya bertemu Anang dan Syahrini, dan ah.. saya jadi terharu. Tapi tunggu! Kenapa harus pasangan duet itu? Kenapa bukan Justin Bieber maybe, Sherina maybe, atau siapa kek yang lebih berkelas untuk remaja.

Namun akhirnya aku sadar bahwa yaaaah, tanpa penggemar sejati seperti kerabatku, Anang tidak akan mampu membeli mobil baru untuk Ashanty (*lho...?! --oke, baru baca gosip). Pencarian-iseng-total pun berlanjut pada grup Syahrini. Dan Alamaaak!

She is like a Princess, Huh?

Julukan tersohor Syahrini serasa benar-benar menggelikan. Maksudku, atas dasar apa dia dipuja sebagai putri? Hello, yang benar saja. Apa karena kostumnya yang sering berkilauan dan bertumpuk dan bergaun lebar?

Berarti Lady Gaga harusnya dijuluki  The Lady Mad, dan Justin Bieber dianugerahi gelar A Purpleboy. 

Merasa sebagian diri tidak mengerti atas semua keanehan fenomena selebritis Indonesia, lantas mungkin julukan yang tepat baginya adalah the flag princess... oke, biarkan imajinasiku berkembang. Maksudku, tahu kan? gaunnya yang berkibar-kibar kala nyanyi? Oh, seharusnya dia berganti haluan saja nyanyi lagu cinta tanah air.

Selanjutnya...
Sumpah, mbejog tidak mengikuti perkembangan gosip-lagu-hits. Tidak sengaja Mbejog mendapati video klip Syahrini, KAU-YANG-MEMILIH-AKU.

Reaksi mbejog: melongo. *Lho? Lho...? apa-apaan ini?

Lirik yang mengindikasikan curahan hati Syahrini yang ditinggal pergi Anang Hermansyah itu benar-benar VULGAR. Dalam artian, benar-benar diaransemen dan digubah untuk konfrontasi dengan duda beranak dua tersebut.

Apalagi ditampilkan adegan seorang pencipta lagu yang meninggalkan Syahrini demi wanita lagi.

Berikut potongan liriknya...

Kau yang telah memilih aku
Kau juga yang sakiti aku
Kau putar cerita
Sehingga aku yang salah

Kau selalu permainkan wanita
Kau ciptakan lagu tentang cinta
Hingga semua tahu
Kau makhluk sempurna

Next, cekidot lirik kolaborasi Anang Syahrini sebelumnya:

Bila kau menjadi milikku
Memang lukaku belum sembuh semua
Juga dukaku belum sirna semua

Jangan memilih aku
bila kau tak sanggup setia
Kau tak mengerti aku
diriku yang pernah terluka

Begitulah Sobat. Ini Tragedi. Setelah Anang curhat tentang dirinya yang ditinggal pergi KD dan trauma, kini Syahrini yang curhat tentang dirinya yang ditinggal Anang. Begitulah dunia, ada yang ditinggalkan lalu meninggalkan. *sok filsuf.
Setelah menonton video klip, tanpa sengaja berpindah ke saluran tivi yang menayangkan gosip Anang ke Jember bersama kekasihnya, Ashanty.

Huff.. mbejog begitu menghayati hingga memikirkannya dalam-dalam... 

-----------at  MPD--------

Yoah: "Hei, melamun aja rek!"
Nut: "Eh..?"
Yoah: "Kenapa e pandanganmu menerawang? kangen rumah?" *nada penuh simpati.
Nut: "Kagak... aku lagi kepikiran Anang-Syahrini kok" *muka polos.
Yoah: *gubrak!
Jatuh dari bangku mie ayam pinggir dalan.

------------------------------------------




 

Kamis, 09 Juni 2011

Aplikasi Norak!

Oke, ini aib. 
Dan sangat BEGOK \m/

Sembari menanti KRS yang tiada berhasil sampai detik ini, iseng iseng nge-klik facebok, dan mendapati aplikasi hiburan ga' penting di salah satu profil sepupu. Aplikasi yang sepertinya buatan negeri sebelah ini tanpa aku ketahui aturannya: SIAPA BERANI MENCOBA, OTOMATIS BERANI TAG KE TEMAN

Mungkin aku yang terlewat gaptek, atau memang desain aplikasinya seperti itu. Tanpa sadar ke-upload di profil dan SIALNYA random numpang eksis di berbagai profil teman. Sumpah deh, seperti undangan nikah. Bisa jadi: mirip promosi diri mencari pasangan.


Untungnya, ada dua orang teman yang langsung komen:
X: Wah, opo iki? hahahaha
Y: =D Kok ke-aplod ke aku say?

>,< Malu Banget! Yaiks!
PS: Segera dihapus dan untung ga' ke-tag ke orang-orang tertentu yang berbahaya.

Teman Baru

Tadaa! Tadaa!

Yup, teman baru itu ada HELM.
Sebuah helm Standar Nasional Indonesia (SNI) bermerk XYZ (*apaan deeh filosofinya).
Aku jatuh hati pada pandangan pertama meskipun dia suka merusak jilbabku.
Dia bernama: SONY TULUNG
Yeah, ga' ada alasan spesifik untuk menamainya seperti nama pHOst kuis Famili 100 tempo dulu.

Tapi memang selalu ada alasan khusus bagi seseorang untuk memberi nama, berbeda jauh dengan makna populernya.

Nut: "Kenalin, Sony Tulung.." *berjalan dan mendekapnya dengan terpaksa dalam mall.
Mbak Sup: "Kok ga Sona saja?"
Nut: "Dia cowok," menunjuk gambar tokoh kartun Sony yang tercetak di helmnya.
Mbak Sup: "Kalau gitu aku juga ah, helmku namanya Andra."
Nut: *mengernyit. "Andra n The Backbone?"
Mbak Sup: "Nggaklah, Andra itu gebetanku."
Nut: "Oke." 
Mbak Sup: "Hm.. aku kangen sapa Andra, cepet ke parkiran yuk!" *cekikikan.
Nut: -___________-"