Jumat, 20 Januari 2012

Pasar Malam Sekaten = Surga Barang Murah

Mungkin, Jogja tidak akan lengkap tanpa pasar malam Sekaten. Pasar malam yang diadakan sebulan-dua bulan ini memanjakan mata wanita yang doyan beli barang murah namun dibutuhkan. Tapi kenyataannya, berdasarkan nilai estetika yang ada, saya biasanya justru terobsesi dengan barang yang berada di antara garis kebutuhan dan bukan kebutuhan.

Di pasar malam, yang telah beberapa kali saya kunjungi entah-dengan-alasan-apa-pun, saya tidak pernah merasa bosan. Yang saya tidak minati justru wisata kulinernya, yyang bagi saya tidak menarik dan tentu pula kurang enak.
Berikut daftar dagangan-wajib-ada-di-pasar-malam-Sekaten-2011/2012:

  1. Kolor warna warni : Rp. 10.000
  2. Sandal sepatu (flat, high heels, hingga kets):  Rp. 15.000-30.000
  3. Pernik-pernik 10.000-5000 dapat tiga, seperti obeng, colokan listrik, kotak makan plastik, gelas, gunting, hingga alat cukur. Stand ini sungguh menyolok karena banyak pernik yang digantung.
  4. Aneka jilbab
  5. Pakaian dalam wanita warna warni.
  6. Handuk
  7. Aneka Kaos. 
  8. Boneka, khususnya sekarang Shaun The Sheep.
  9.  Jaket
  10. emperan kalung, cincin, dan pernik pernik bros.
  11. selebihnya, masih banyak lagi, tapi dari semua yang ada yang pasti ada dan MAHA WAJIB, yang tidak bisa dilewatkan begitu saja, yang area-nya paling luas, yang kalau temanmu hilang disana kamu akan lebih susah carinya daripada di Matahari Deptstore... tempat itu adalah AWUL-AWUL. Pernah dengar? atau sudah pernah kesana? tempat semacam tenda penjualan baju-baju bekas impor. Yag sekarang menjadi trend kaum urban-lokal Jogja. Dagangan awul-awul kini pun sudah merambah menjadi tas bekas dan boneka bekas yang harus digantung kaki dan lehernya. Awul-awul adalah tempat yang ajaib. Kamu akan bisa menemukan blazer langka dengan harga 10.000 rupiah. Atau rok mini lucu seharga 5000 rupiah saja. Tertarik?
Berikut daftar belanja yang sudah saya dapat dari pasar malam tahun ini:

9 potong baju awul-awul. Mulai dari rok panjang, vest, dress, overall, kemeja denim, blazer, hingga rok mini. Ah, saya suka beli rok mini yang tentu tidak dapat saya pakai karena gendut lingkar perut dan pinggang tak proposional. Dan akhirnya saya hibahkan rok denim pendek itu pada Lin-lin yang semakin kurus karena alergi belasan jenis makanan. Beruntung, dia kurus :)

Selebihnya saya dapat dua macam motif bunga wallpaper.

Haha.. itu saja kok. Sesuatu yang mungkin justru hanya akan dibeli di Sekaten. Tragisnya, kini saya sedang mendambakan Barbie (Rp. 20.000) lengkap dengan beberapa potong baju yang dijual 10.000-an tiga, dan piring pecah belah yang berbentuk persegi.

Seperti biasa, estetika. 
-_-" 

Beberapa Buah Pikiran Galau

Setelah beberapa lama vakum, dikarenakan proses-singkat-uas-yang-menjadi-maha-panjang, mungkin sebaiknya aku mempublikasikan beberapa buah pikiran yang disebabkan kesetrum kebijakan-presensi-kampus. Daya kejutnya cukup membuat imajinasi luluh lantak, dan hasrat apa pun yang menyenangkan agak menguap.

Entah darimana dialog ini berasal, yang jelas otakku tiba-tiba merekam dialog antara Nut dan si-Absurd.

Absurd: "Mbak apa kuliah di Komunikasi itu susah?"
Nut: "Nggak kok, nggak susah. Tapi bikin merana."

Beberapa kali pula aku tafsirkan dari berbagai sudut jawaban asalku ini. Tapi memang benar adanya, "merana" adalah kata yang relevan untuk saat ini.

Temanku, Mika yang hari ini bernasib sama denganku, mungkin agak depresi. Karena tadi dosen yag kami temui bilang, "ah, kalian pacaran saja kerjanya.." dan Mika pun nyatanya single, ia pun membantah. Sore ini, baru saja ia sapa aku di facebook.

Mika: "Heh"
Nut: "Hah"
Mika: "Ayo cari pacar"
Nut: *keselek "Buat apa?"
Mika: "eskapisme."

Aku dibuat merinding tiba-tiba oleh rasa-putus-asa-Mika. Menduga-duga bagaimana caranya cari pacar secara mendadak. Tapi untunglah, ia segera makan bakso.

 Buah pikiran yang lain adalah tentang KKN. Karena KKN di kampus kerakyatan ini sifatnya tematik, mahasiswa berhak pilih sendiri daerah binaannya. Di tengah kondisi belum dapat kelompok yang "pas" tiba-tiba ide asalku nyelutuk: Kenapa nggak ada yang KKN di kampung Inggris Pare? Pulang bawa kefasihan bahasa asing. Lumayan bukan? Daripada pulang bawa cinta segitiga dengan warga lokasi KKN?

Ah, buah pikiran. Lagi-lagi lahir ide futuristik yang terjadi di masa pasca UAS.

Riv: "Ada ide buat nulis cerita horror?"
Nut: "Ada. Sistem database kampus kacau, portal akademik lenyap."
Riv: "Emang itu mengerikan?"
Nut: "Iyalah. Coba bayangin, tiba-tiba seluruh arsip mahasiswa di kampus hilang."

Seram bukan?