Yth. kepada mahasiswi bernama Nut, dengan ingin dinyatakan sedang dicari Paijo dari Al-Akbar.
Itulah potongan sindiran khas adikku, Erja, dan langsung disambut cubitan dariku. Yeah, bagaimana aku bisa menjelaskannya? Erja tukang ahli nyindir, dan dia sekarang SMP kelas dua (artinya = semakin berbakat). Sedangkan aku? mahasiswi begok yang kadang takjub sendiri atas kreatifitas adik-adikku.
Dekat dengan seseorang bukan berarti lantas aku menutup-nutupinya dari saudara. Meski mereka adalah adik-adik, dan aku jarang bertemu, justru pertemuan intens kala liburan ini menyebabkan aku tidak dapat menahan diri untuk tidak "cerita" atau"cuhat pol".
Dan akhirnya, yak.. menuai banyak komentar memojokkan, kadang-kadang sih.
Jir: "Siapa itu Paijo?"
Dia adalah satu-satunya adikku yang belum banyak tahu gosip di rumah. Oh ayolah, aku terlalu membesar-besarkan.
Erja: "Wakakakak, ada deh..." *sambil lari dari cubitan maut.
Jir: "Pacar yo?"
Erja: "Bukan. Calon bini tepatnya!"
Er.. konfirmasi, aku bukan lesbian. Aku mendambakan calon suami dari ras Adam-laki-laki-tulen.
Nut: "Kalo pacar emang kenapa? kalo nggak emang kenapa?!" *nyolot, dan memang aku belum konferensi pers sama sekali, dan memang sedang tidak terjadi apa-apa.
Jir: "Kalo' pacar ya alhamdullilah, kalo' nggak ya subhanallah."
Nut: Siiiiiiiiiiiiing *ga' nyambung.
"Kamu udah bosen punya Mas kayak Erja kan Jir?" *ngarep mau ngado Jir kakak ipar baru. :D
Jir: "Ga'. Aku cuma pengen punya keponakan."
Nut: GLEK!
Jir: "Biar bisa diajak berantem, gelut, perang-perangan sama Ain."
Erja: "Iya, ayo kapan-kapan kita bantai Ain lagi. Cyaat!"
Nut: -_____________-"
PS: Kemarin lusa, tiga bersaudara Erja, Jir, dan Ain main perang-perangan hingga tengah malam. Seperti itulah para adik yang dibesarkan dengan bantuan susu formula sapi.
Sedangkan aku?
Menonton film di laptop bersama Nem yang mewek menyaksikan drama romantis.
See?
ASI lebih menimbulkan efek perasa pada Sang anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar