Rabu, 02 Mei 2012

Etimologi Pribadi

Mungkin malam ini bisa dibilang malam yang selo--luang. Sembari menikmati gangguan flu dan setelah puas menelusuri secara random berita terkait Justin Bieber, lalu lanjut ke Selena Gomez (dan aku tak ingin beropini dalam penyebutan negara "random" untuk Indonesia oleh JB), akhirnya pencarianku berakhir pada satu nama: Natia.

Percaya deh, karena ini memang terjadi untuk mahasiswi macam Mbejog yang kurang kerjaan tapi kreatif. Jadi percayalah, nama Natia ternyata jauh lebih menarik dibahas ketimbang penelurusan nama Syahrini atau pun Ashanti atau err.. Luhmann misalnya. Oh, percayalah.. Mbejog sampai takjub sendiri terhadap penemuan besar malam ini.

Jadi, singkat cerita, ada satu lagi kegemaran Mbejog yang kadang menuai protes dari berbagai kalangan, karena ulahku macam teroris selebritis. Aku suka sekali menggunakan nickname yang berbeda di tiap fase jenjang akademis. Karena nama yang dianugerahkan Tuhan melalui orangtuaku lumayan fleksibel keren, sumpah aku ga' bermaksud narsis, maka terjadilah mutilasi personal pada namaku. 

Berikut daftar nama yang telah dilegalisasi:

Tia: ini nama masa kecil, dan setiap orang di kelurga besar dan tetangga memanggilku demikian. Dan karena saat duduk di bangku SD aku luar biasa polos, (kau tahu? semacam nonton telenovela dan mengira ciuman itu hidung bertemu hidung, seperti mengendus), maka namaku tetap T-I-A.

Amanatia: ini cukup panjang memang sebagai panggilan. Namun salahku sendiri memperkenalkan demikian kala Masa Orientasi Siswa SMP, jadi aku pasrah saat temanku memanggilku Aman, dan Am-Am.

Ama: ini nama pendek yang digunakan teman teman sepesantren saat SMP dulu. Tidak banyak alasan mengapa mereka lebih menyukai memanggilku Ma, lalu berlanjut ke Mama, karena pengasuh pondok kebetulan bernama Junda. Kurang etis bukan kalau aku menyamai nickname Ibu asrama kami?

Junda: tentu, saat itu aku SMA, dan sama sekli tidak mengenal siapa pun sebelumnya karena aku termasuk murid jenis migran dari kabupaten lain. Menggunakan nama Junda pun masih sering disalahgunakan, menjadi Jindes, dan tafsiran umumnya aku lahir di bandara Juanda, Surabaya.

Natia: nah, ini! Ini-lah akhir aneka nama panggilan khas Mbejog. Digunakan saat mulai kuliah tanpa seizin orang tua (dan sejak kapan aku perlu izin? rasanya semacam hak prerogatif), dan berlanjut hingga detik ini. Awalnya, sungguh, aku hanya iseng dan butuh variasi nama. Tapi, ya ampuun, rasanya nama ini lama lama menjadi beken. Aih, sekampus pun tidak ada yang menyerupai. 

Akhir-akhir ini pun aku mempertimbangkan, bahwa N-A-T-I-A adalah nama yang cukup komersial. Oh, maksudku, aku harus jaga-jaga bukan jika suatu saat ada serbuan penggemar antah berantah yang meminta tanda tanganku? Aku pun sudah memulai merenovasi tanda tanganku yang kata Mbak Pu penuh risiko dan kerumitan hidup di masa depan, dan kata Lin-Lin susah untuk dipalsukan dalam rangka TA--Titip Absen.

Meski lidahku awalnya canggung juga mengucapkan "natia", serasa ya ampun.. ini nama siapa? asing sekali! dan beberapa orang akan mengernyit, "Nadia..?" lantas serta merta aku bilang namaku pakai T bukan D. Tapi, sebuah nama memang punya kadar estetika sendiri ya? Ini aku alami setelah teman SMA-ku cerita pengalamannya saat halal bihalal di sebuah komunitas regional di Jogja.

Mas Az: "Oh, dari SMA 1 Sidoarjo..., kenal Natia?" (kenalan baruku di fakultas saat masih berstatus Maba--mahasiswa baru)
Khariz: "Natia? Siapa, Mas?"
Mas Az: "Anak Komunikasi, anak 2009 juga.."
Khariz: "Hah? Junda, Mas?"
Mas Az: "Loh, namanya Junda?"
Khariz: "Iya! Amanatia Junda kan?! dia sekelas sama aku dulu."
Mas Az: "Oh, tapi namanya Natia.."
Khariz: "Oala.. Mas, itu Junek! JUNDA NENEK!"

Aku yang tidak-sedang-berada-di-TKP dan mendengar Khariz berkomentar dengan pede-nya, merusak citra perdanaku, pengen segera kutabok.

Khariz: "WUAHAHAHA! Nenek.. Nenek.... nama JUNDA aja jadi NATIA!"

Oh, iya, aku juga dipanggil Nenek oleh teman SMA. -_-"

Begitulah, namaku kini Nutia di blog (kata Vai, teman chat-ku, mirip merek selai), dan suatu ketika aku iseng searching nama Amanatia dan Natia di mesin pencari. Taraa! aku menemukan satu nama Amanatia (seorang dokter) dan Natia (nama hotel keren di Bali). Saat itu takjub dan terbersit ide untuk membuat proposal Honeymoon pada manager hotel Natia saat aku nikah kelak. Kau tahu, setelah 2014 pasti pesta resepsi tanpa sponsor merupakan sesuatu yang kuno. Percaya deh! Saat itu SBY pun sudah dianggap kuno.

Lalu malam ini aku mendapat pencerahan, bahwa nama Natia seperti halnya Nadia, er... cukup famous pasaran. Maksudku, di Negara Georgia, Natia adalah nama yang sangat familiar. Oh, aku pun menemukan di sejumlah situs-nama-bayi (kau belum pernah mampir kesana? maksudku, aku kadang kesana hanya untuk memikirkan masa depan bayiku kelak), nama Natia ternyata sama bermaknanya dengan nama Nadia. 

Oh.. okelah... *kecewa.

Pertama, aku menemukan album foto sekolah. Ia bernama Lominatze Natia. Dia.. cantik dengan rambut ikal eksotis.



Kedua, aku menemukan blog dan terdapat profil dari Natia Pavliashvili. Dia.. oke, cantik dan tentu, berhidung mancung.



Ketiga, aku menemukan pemain biola keren dan SO AM-AH-ZIING, Natia Mdinaradze, sumpah! kalian harus liat you tube-nya.



Keempat, yang paling dahsyat...! aku menemukan yang benar-benar seksi dan sensual, dan waow! Natia Makatsaria, Miss Rep. Georgia 2004. 



Emm.. dan selebihnya ada Natia Mosashvilli (manajer di New York), serta satu WNI status mahasiswi dan satu lagi manajer. Well, that's so great! *aku berasa menjadi alien karena perbedaan menyolok dari wanita-ras-mancung di atas, dan meskipun kami sama, n-a-t-i-a, tak satu pun dari mereka bersedia donor hidung padaku. \m/ 

Begitulah, di dunia ini, nama bukan hanya menjadi perkara yang enteng. Seperti halnya saat orang tuaku menyematkan nama Amanatia, yang berasal dari kata "amanat", yang bermakna "yang bisa dipercaya" atau interpretasi yang lain; Tuhan menitipkan kepercayaan besar pada orangtua-ku dengan kelahiranku.

Dan arti kata Natia pun cukup berbeda:


Polish Meaning: 
The name Natia is a Polish baby name. In Polish the meaning of the name Natia is: Hope.



Soul Urge Number: 11
People with this name have a deep inner desire to inspire others in a higher cause, and to share their own strongly held views on spiritual matters.

Expression Number: 9
People with this name tend to be passionate, compassionate, intuitive, romantic, and to have magnetic personalities. They are usually humanitarian, broadminded and generous, and tend to follow professions where they can serve humanity. Because they are so affectionate and giving, they may be imposed on. They are romantic and easily fall in love, but may be easily hurt and are sometimes quick-tempered.

Yap! dari bahasa Polandia, meski orang Georgia bersikeras mengatakan nama Natia berasal dari negerinya, yang bermakna cahaya. Jadi, daripada memihak, aku gabung saja artinya, jadi cahaya-harapan. Toh, keterangan di atas pun sangat gue-beud, *intuitif, romantis, penuh hasrat, inspiratif, penuh kasih sayang, dan segala hal yang positif-gratis-sebaiknya-dicomot-saja.

\m/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar