Jumat, 18 Maret 2011

Rumah Kemalingan


Suatu peristiwa yang tragis telah terjadi minggu kemarin. Rumahku kebobolan pencuri. Ini bukan pertama kalinya sih. Tapi cukup mengejutkan setelah sekian lama rumah berada dalam pengawasan yang tidak layak. Maksudku, bayangkan deh, pernah tidak pulang, jauh jauh dari Jogja, masuk rumah dengan pintu terbuka sedikit, dan tak ada seorang pun di dalamnya. Serem, seperti ikut main dalam film thriller 'i know waht you did last summer'! Tapi, karena aku sudah tahu tabiat rumah sendiri, dengan santai aku ambil makan, nonton tivi, dan leyeh-leyeh lamaaa...

Akhir-akhir minggu lalu aku sering bermimpi tentang rumah dan saudara-saudaraku. Aku kira hanya semacam gejala homesick, meski ada juga mimpi yang sungguh sangat horror dan anarkis yang membuatku menelepon teman dan meminta alam sadarnya menegaskan itu cuma mimpi. Well, agak parno memang. Tapi ternyata memang 'ada apa-apa' dengan rumah. Berikut cuplikan interview langsung dengan korban yang juga sekaligus merangkap sebagai adekku dengan terpaksa.
Sebelumnya aku tahu rumahku kemalingan karena status Nem yang memilukan.

 nut: sopo wonge? kok iso mangan pisan? wong ndi?
nem: g ngerti, ibu pas sholat
nut: omah g ono wong tha?
nem: ono, ayah teler nang kmr, aku pisan. ilingku seh. jam 4. alarmku muni
nut: sore? subuh?
nem: isuk
nut: hooo!!! lwat ndi?
nem: huum, lawang mbaleh kyo e


Nyambung ga'? Oke, jadi intinya seorang maling tidak dikenal masuk rumahku sekitar jam empat subuh dan sampai sekarang tidak diketahui siapakah dia? saat itu ibu sedang sholat, dan Nem dan ayah sedang teler (konotasinya merujuk pada 'teler habis dugem') -__-"
catat: SI MALING SEMPAT SARAPAN.


nut: Trus?

nem: trus gowo jaketku pisan
nut: hah????????!!! sinting!
nem: d kari no nang latar e pak Suo
nut: sing anyar iku?
nem: yo mlebu2 umah e tonggo2 pisan
nut: psikopat!!
nem: trus, be-ooooooooool!!!!! nang ngarep e kamarku
nut: yeeeeeeeeeeeeek!!!!!!!!!! serius????
nem: sumpih!!!!!
nut: akeh?
nem: dikiro ayah beol e kucing
nut: haduuuuuh!!

Kronologi lanjutannya: diduga maling itu tidak hanya masuk rumahku, tetapi juga masuk ke rumah tetangga-tetangga. Bahkan dia pun berniat bawa kabur motor pak Suo, tetapi sayang dikunci setir. Anehnya, jaket Nem ditinggalkan begitu saja depan rumah Pak Suo. Ironis! Padahal aku sungguh gelisah memikirkan nasib jaket kesayangan Nem. Aku justru lebih panik jaket itu raib. Entah kenapa. Bisa jadi buat melet Nem yang baru jomblo.
Kerugian ditaksir tidak seberapa besar ketimbang apa yang maling itu perbuat pada rumah kami. Maksudku, hape Nem raib dan uang seratusan ibu juga tidak sebanding dengan HASIL BOKER MALING DEPAN KAMAR ADIKKU!
 
Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!! >,<"

Bayangkan, kawan.. sungguh PSIKOPAT maling tersebut. Sudah makan, nyolong, boker lagi! Ini lebih heboh daripada kasus teror bom paketan buku. Tim Gegana pun tak akan sanggup mengatasinya. 
Kecuali Dad yang mengira OUTPUT PUP HOMO SAPIENS adalah TAI KUCING. 
Oh, Gosh...!

Namun, patutnya aku bersyukur, Nem adekku selamat segar bugar tanpa luka apa pun. Bisa jadi maling itu bawa parang ato semacam senar gitar untuk mencekik orang. Namun aku curiga, Nem dicuci otak oleh si maling.
Chat tiba-tiba berlanjut dengan roamming parah.
 
nem: wow, mahasiswa bugil d dpan kampus!
nut: opo maneeh?? 
nem: eala salah maneh
nut: opo seh?? g jlas!
nem: opo?
nut: -__________________________-" 
 
(mungkin efek dari kehilangan hape, sekali lagi, bisa dimaklumi*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar