Hadeeh -___-"
Aku kakak perempuan yang mempunyai adik sangat amat cerewet. Sebut saja namanya Nem. Jika menginginkan sesuatu semacam bantuan dan sejenisnya, ia melebihi Mommy untuk urusan mendesak. Akhir-akhir ini intensitas kecerewetannya meningkat. Entahlah.. padahal aku merasa tidak pernah mencereweti dia sesering itu.
Mulai putus cinta, hingga dibuat ikut pusing, sampai dengan urusan lomba. Beruntung, SANGAT, beruntung dia anak IPA. Karena dulu aku mantan anak IPS, ia hanya berhenti sampai kelas satu SMA untuk bertanya tanya seputar mata pelajaran. Dan sekarang aku tahu, dia suka bertanya tanya tanpa sungkan pada WEL, temanku di Bandung.
Bedaku sama Nem, jelas banyak. Aku Nut dan dia Nem *dan anakku nanti namanya NIMMY, catat NIMMY
Perbedaan kami di antaranya:
Dia suka sekali mengoleksi list FB nya dengan temanku.
Dan aku.. tidak.
Dia suka sekali menulis status 'menye-menye'
Dan aku... sorry ajeee yee...
Dia bisa saja ganti PP Fb nya dengan foto cowoknya
Dan aku.. mungkin, nunggu pre wedding.
Soal lomba, entah bisa dibilang berapa kali, dia melibatkanku dengan legal maupun ilegal. Tapi rasanya seperti terus ditarik tarik ujung kerah bajuku, jadi yah, okelah, terpaksa menuruti ambisinya.
Seperti lomba FB untuk hadiah KAOS dan KEMEJA gratis.
Ia bahkan rela meneleponku hanya gara-gara update terbaru soal kuisnya muncul di wall facebook. Dia selalu pantengin profil FB merek garmen kesukaannya, dan selalu berharap menang, dan selalu nge-wall, dan selalu komen status admin merk kaosnya.
Heran. -__-"
Sampai akhirnya aku terpaksa ikut untuk meredam kecerewetannya, sampai terpaksa pula MENANG untuk dapet paketan dari merek-mahal-yang-aku-males-beli. Ujung ujungnya dia maki-maki di FB, karena justru kakaknya yang dapat perhatian admin untuk menang.
Nem: "Nakalaaaaaaaaaan, padahal jawabanku disalahno...!"
Nut : "Muah!" :*)
Nem: "Curaaaaang! padahal kamu juga lupa nyertain no hapeee!"
Nut : "Muah!" :*)
Nem: "Yeiks!"
Nut : "Alamatku jelas yooo, mereka lebih milih ngirim ke Jogja daripada ke kota lumpur."
Nem: *tidak berdaya untuk protes.
Tapi semangatnya tidak padam begitu saja. Lomba akhir tahun yang disunnahkan ikut oleh dia, dengan enggan aku tolak. Inti lombanya: foto dengan produk merk tersebut. Dan sebenanrnya banyak spot menarik di Jogja untuk narsis. Tapi apalah daya, aku sedang tidak berselera ikut.
Dan adikku... well, selalu ikut.
Aku keselek dibuatnya. Hahaha, dia serius foto depan danau lumpur bersama ekspresi menantang. Entahlah, kenapa dia tidak gambarkan penderitaan korban lumpur? *misal tengkurap dengan kaos kesayangannya yang disobek copang-camping, agar menimbulkan kesan dramatis. Dan tiba-tiba saja aku berpikir, aku bisa juga foto di Merapi untuk menandingi PP facebook-nya sekarang. Jadi, sebenarnya apa sih yang ada di otak adikku saat berpose kacak pinggang demikian? *kecuali emang niat pamer jaket baru.
Sedangkan aku lebih memilih pamer kaos gratis-yang-biasa-biasa saja itu setelah olahraga pagi. Itu foto menyiratkan kedamaian luar biasa menurutku dan bau badan menyengat karena kadar keringat yang berlebihan. Setidaknya, aku seperti agen vvan oranje dari planet lain yang sedang bertugas ngecek keamanan gedung rektorat UGM. Cool kan? ya? ya? ya?
wes jan ra ceto....
BalasHapus