Lama sudah rasanya, tidak menulis banyak cerita begok selama beberapa minggu terakhir. Maklum, UTS dan banyak deadline rasanya hampir membuatku koma, saking lelahnya. Tapi well, UTS kelar dan aktivitas mulai berjalan normal hari ini.
Meski, tetap saja dari Miss Lab, seorang asisten dosen, tidak pernah absen tugas.
Judul Matakuliah: Penyuntingan Berita
Tugas: Mencari kata, kalimat, dan headline untuk dianalisis
Doa: Semoga Miss Lab yang tengah bunting mengandung segera melahirkan.
Lalu di tengah kebosanan total menyergap, aku membaca berita mulai perompak nan misterius Somalia, sampai dengan jadwal nikah--lagi lagi William n Kate--yang terlalu digembar-gemborkan. Apalagi pilihan tempat untuk pesta lajang Kate yang diinfokan bukan di istana. Wajar saja--tahu kan gimana horornya pesta lajang?--dan ahahahaha, bisa tidak bayangin pesta itu mengganggu tidur Ratu Elizabeth yang sudah tua?
Aku sulit memahami, mengapa harus ada tradisi pesta lajang, padahal besok acara nikah dan harusnya dengan kondisi prima untuk mempelai pria maupun wanita.
Nah, di puncak kebosanan ini lah tiba-tiba aku ngakak sejadi-jadinya di depan situs Kompas online.
Alasannya, terdapat berita berjudul ULAT BULU INI LEBIH SUKA CELANA DALAM.
Entah mengapa, Kompas menyajikan beritanya dengan sangat kocak dan sampai membuatku ngakak guling-guling bahagia. Padahal, sebelumnya aku mengutuki Kompas yang tidak sesuai dengan slogannya; Amanatia Hati Nurani Rakyat, karena menampilkan berita William-Kate secara mubazir dan ga' penting.
Berita kali ini, sungguh berasal dari HATI TERDALAM DAN TERJUJUR RAKYAT.
Ani (47), istri Ketua RT 15 RW 7 Usman Amar, menjelaskan, pagi dan sore ulat bulu yang tinggal di pohon-pohon cemara turun ke bawah. Menjelang siang, ulat merambat ke atas pepohonan. Saat itulah bulu-bulu ulat berterbangan membuat gatal lebih dari 147 kepala keluarga di sana.
(Aku baru tahu kalo' ulat dapat terbang, dan curiga mungkin yang dimaksud adalah peri kupu-kupu manis berbulu)
Celakanya, saat ulat bulu merambat ke atas itulah para ibu rumah tangga selesai mencuci pakaian dan menjemur. Nah, ketika itulah bulu-bulu ulat yang beterbangan menempel di jemuran, terutama pakaian dalam. Mengapa? ”Saya pikir karena bahannya kaus, bulu-bulu ulat paling banyak nyangkut di pakaian dalam,” kata Yanti (30).
(Pernyataan bu Yanti kurang ilmiah, maksudku banyak kan pakaian yang berbahan kaos?)
Bayangkan, berapa bulu ulat menempel ke kulit jika tubuh memakai pakaian rangkap, pakaian dalam dan pakaian luar. ”Bagian tubuh paling gatal adalah yang ditutup pakaian dalam. Perempuan lebih parah gatalnya daripada laki-laki karena memakai pakaian dalam lebih banyak. Kalau laki-laki, kan, bisa enggak pakai kaus dalam biar enggak terlalu gatal. Kalau perempuan, masa enggak pakai BH?” kata Ani.
(Seharusnya ....ungkap Ani, dilematis. Info di atas memang bikin merinding semriwing, Kawan)
Kalau diabaikan? ”Ya, bakal enggak bisa tidur kita,” ucap Yanti. "Gara-gara ulat bulu, saya sampai enggak pakai celana dalam!" teriak salah satu ibu, dengan mimik kesal.
(Pengakuan ibu X ini sangat terus terang. Dia mungkin salah satu aktivis arisan RT yang merasa ulat buru telah melecehkan HAM-nya.
Apalagi kalau habis mandi badan belum kering langsung pakai pakaian dalam. ”Wuaaah, bisa bentol merah semua badan kita,” tambah Ani.
(Ibu Ani pun terlihat ekspresif, dan memang kesimpulannya warga yang diwawancara--ibu-ibu RT 15 RW 7, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat sangat terbuka dan terekspos)
Dan fantastisnya, berita Kompas yang biasa sepi komentar, dibanjiri 2589 like FB. Waow! Amazing! masyarakat Indonesia memang satu selera, menyukai berita yang jujur, apa adanya, sangat urgent, dan selalu menyentuh daerah sensitif.
Tengok saja beberapa komentar SUMPAH KREATIF di bawah ini:
Senin, 18 April 2011 | 08:44 WIB
kemungkinan ulat bulu bosan kali di pohon tinggalnya makanya dia mencari tempat yg layak di huni berupa CD
Senin, 18 April 2011 | 04:11 WIB
Ya Allah..kirimkanlah ulat bulu ini ke celana dalam anggota2 DPR yg kegatelan pgn berfoya..jg ke dalam celana dalam anggota FPI yg semena2 amiiiiiin (doa anak kecil)
Minggu, 17 April 2011 | 15:28 WIB
pingin dong jadi bulu ulat...wkwkwk
Memang, fenomena ulat bulu akhir-akhir seperti momok di tahun 2011. Menurutku pribadi, Hanung Bramantyo yang telah memproduksi film jujurnya, Tanda Tanya, harus mempertimbangkan ideku.
Yth Mas Hanung: buatlah film dengan tema Ulat Bulu, genre: horror thriller, judul: Bulu Kuduk Merinding, dan estimasi: dapat menembus Hollywood dengan modal ulat bulu yang mampu bersaing di bursa satwa horror, seperti anakonda, hiu, buaya, piranha,laba-laba, dan lebah yang sering digambarkan sebagai makhluk ganas pemakan manusia. Jangan pilih kasih dong Mas, masa' lakonnya kalo ga manusia pasti hantu terus?
Brilian bukan ideku? :P